Journey to the North: Riga and Helsinki

Sepulang dari Chamonix, seorang teman tiba2 message mengajak liburan naik cruise ke Rusia. Dia bilang, “Cun, gue mau pesen kamar di cruise Finlandia-Rusia PP, sekamar 4 orang, kita udah bertiga, kurang 1 orang lagi, lo mau join ga?” Tanpa pikir panjang gw langsung jawab, “Mauuuuu.. tapi gue musti cek dulu ya tanggal segitu pas ujian apa ga.” Sebenernya hari2 itu gw lagi kuliah, bukan pas libur, tapi gue nekat aja pengen pergi. Sumpek juga kuliah mulu dan parahnya, kampus gw ga ada liburan sama sekali semester itu. Padahal normalnya kampus publik di Prancis itu libur seminggu di bulan Februari dan seminggu di bulan April. Tapi kampus gw ga ada sama sekali -.- Setelah mengecek jadwal ujian, ternyata pas tanggal segitu ga ada ujian, langsung lah cus beli tiket. Jadi rencananya gw liburan seminggu dengan rute Riga (Latvia), Helsinki (Finlandia), habis itu naik cruise ke St. Petersburg (Rusia) dan balik lagi ke Helsinki (Finlandia). Saat itu ga ada rencana sama sekali ke Estonia, tapi pas hari H akhirnya gw memutuskan buat ke Tallin (Estonia).

Seminggu sebelum keberangkatan, setelah semua tiket sudah dibeli baru lah ketawan kalo ternyata minggu itu banyak buanget tugas. Hampir tiap hari presentasi dan tugas-tugas lainnya. Mati lah gw. Tapi ya mau gimana lagi. Tugas2 tersebut terpaksa gw kebut sebelum gw pergi dan beberapa setelah gw pulang.

Hari Rabu tanggal 28 Maret, gw terbang dari Paris ke Riga naik Baltic Air jam 10 pagi. Perjalanan memakan waktu 2 jam 45 menit. Sampai di sana kira2 jam 13.50, jamnya maju sejam dari Paris. Harga tiket pesawat Paris-Riga-Helsinki-Riga-Paris adalah 177 Euro, semua dengan Baltic Air. Buat balik dari Helsinki ke Paris harus lewat Riga, karena transitnya di situ.

Di Riga gw langsung ketemu sama Atha di airport, Atha ini adalah salah satu temen di FIB tapi beda jurusan. Kita pun naik bis ke tengah kota, kemudian taruh barang di hostel yang bernama Tree House Hostel (10 Euro semalam untuk 10 Bed Female Dorm). Setelah itu, kita pun langsung cus buat eksplor Riga. Riga ini kotanya cukup kecil jadi bisa dieksplor dengan jalan kaki.

Webp.net-resizeimage

Warna-warni kota Riga. Kota-nya agak sepi ya.

Webp.net-resizeimage-2

Pusat kota Riga: House of the Blackheads

Webp.net-resizeimage-3

Di tengah jalan ngelewatin danau yang beku menjadi es. Amayzeng!

Webp.net-resizeimage-8

Salah satu bangunan di distrik Art Nouveau, kompleks bangunan modern dan warna-warni di Riga.

Webp.net-resizeimage-6

Riga Orthodox Church ❤

 

Webp.net-resizeimage-5

Makan-makanan khas Latvia di restoran Lido. Recommended!

Malemnya kita ke bar tradisional Latvia bernama Folkklubs buat nyobain alkohol khas Latvia yang bernama Black Balsamic Riga. Di bar ini ada stage dimana orang2 pada nari tradisional Latvia.

Webp.net-resizeimage-7

Cheers from Riga! Fun fact: Latvia ini adalah negara ke-26 yang gw kunjungin, sementara ini adalah negara ke-27 yang Atha kunjungin 😀

Keesokan harinya, kita naik pesawat dari Riga menuju Helsinki. Siang hari kita sudah sampai di Helsinki dan menuju ke hostel yang bernama Eurohostel. Kita pesen kamar yang private, satu kamar buat berdua dengan harga 50 Euro per malam. Kenapa kita pilih private room? Karena harganya mirip2 sama dorm, kalo di dorm sekitar 25 Euro per malam, nah ini juga sama per orang bayarnya 25, udah dapet yang private room. Yaudah kita pilih private aja.

Di hostel sudah menunggu Tita, temennya Atha yang tinggal di Hamburg, Jerman. Setelah beres2, kita pun langsung eksplor Helsinki.

Webp.net-resizeimage-9

Helsinki yang juga membeku. Kita kira kan akhir Maret udah agak panas gitu ya, taunya masih aja dingin.

Webp.net-resizeimage-10

Jajan roti pake salmon di Old Market Hall, pasar indoor yang berada di kompleks Market Square.

Webp.net-resizeimage-11

Ini stasiunnya Helsinki, Helsinki Central Station.

Malamnya, kita ngaso-ngaso sebentar lalu kemudian menjajal karaoke bar di Helsinki. Pas lagi di hostel, ada kejadian tidak mengenakkan. Jadi kan di setiap lantai itu ada dapur dan common area-nya. Nah, gw, Atha sama Tita mau makan sekaligus santai di dapur. Tiba2 ada 3 cowo masuk, warga negara G (negara di Eropa Timur yang namanya sengaja gw samarkan) dan 3 orang ini ngajak kita ngobrol. Yang pertama kena ngobrol adalah gw, bego-nya gw (dan mungkin sebagian besar orang Indonesia lain) adalah terlalu ramah, gw ajak ngobrol aja tanpa ada pretensi apa2. Eh, tuh orang2 malah kesenangan dan berakhir ngajak kita ke bar. Dari situ gw mulai takut dan nyuekin tuh orang2, sementara si Atha dan Tita emang udah nyuekin dari awal. Tapi tuh 3 orang masih aja usaha ngajak ngobrol dan ngegoda-goda. Setelah berapa lama, akhirnya mereka keluar dan kita pun bisa agak bebas di dapur. Kita pun masuk kamar dan ternyata 3 orang itu kamarnya sebelahan sama salah satu dari kita. Mereka pun kayanya sengaja berdiri-berdiri di luar buat ngeganggu kita. Ya kita jadi takut keluar, rencana yang tadinya mau ke bar, malah jadi ketakutan. Setelah di luar ga ada suara, baru akhirnya kita berani ke luar, itu juga pasang tampang jutek biar kalo ga sengaja ketemu kita bisa pura-pura ga kenal. Huff.

Akhirnya kita pun ke karaoke bar yang bernama Wallis. Tempatnya seru abis. Jadi kita bisa pesen lagu, udah gitu kalo giliran kita tiba, lagu kita diputer dan kita musti nyanyi di depan panggung hahah. Berasa beneran jadi true singer gitu ditontonin orang-orang lol. Seru sih, dan lebih lucunya lagi adalah banyak lagu yang pake bahasa Finlandia, jadi kita sok2 ikutan nyanyi aja padahal ga tau maknanya apa.

Webp.net-resizeimage-12

Penampakan sebelum nyanyi di atas panggung. Sayang, ga bisa upload video pas nyanyi, wordpress gw belum diupgrade ke yang premium lol.

Sepulang dari bar, kita pun pulang ke hostel. Di hostel sudah menunggu si Ega, satu lagi temannya Atha (yang ini kerja di Irlandia) yang baru saja sampai di Helsinki. Keesokan paginya si Ega cerita kalo ternyata salah satu dari cowo yang semalem itu ganggu dia juga. Jadi dia lagi telpon, terus tiba2 salah satu cowo itu ngetok2 sambil manggil salah satu nama kita (Dang, dia inget nama2 kita). Akhirnya dicuekin aja sama si Ega, pura2 ga denger.

Besok paginya kita berempat breakfast di dapur, sambil cemas takut ketemu 3 cowo aneh itu lagi. Untungnya, tiba2 di dapur itu kita ketemu 2 cowo Indonesia yang nginep di hostel yang sama, jadilah ngobrol2 seru sama mereka dan gara2 ada mereka, si 3 cowo G itu jadi ga berani ngajak ngobrol kita. Dia cuma liatin kita aja di dapur sambil bingung, mungkin pikirnya “Ini siapa lagi, ada orang baru tiba2, pada akrab bener2” Wkwk. Thanks ya, Marconi and Handoko, you saved our life! Haha 😀

Hari itu, kita keliling kota Helsinki lagi, kali ini tambah satu personel baru: Ega. Geng kita komplit sudah!

 

Webp.net-resizeimage-13

Kita berempat di depan Uspenski Cathedral, gereja Orthodox utama di Finlandia.

Webp.net-resizeimage-14

Salah satu sudut kota Helsinki

Webp.net-resizeimage-15

Ini dia Helsinki Cathedral, gereja Evangelical Lutheran.

Webp.net-resizeimage-16

Jadi gimana kesan gw soal kota Helsinki? Menurut gw, kotanya kurang menarik, terlalu modern dan ga gitu banyak yang diliat. The best moment? Tentu saja nyanyi di atas panggung ditontonin orang Finlandia, berasa artezz.

 

Sorenya, kita bersiap untuk naik cruise ke St. Petersburg, Rusia! Gimana ya serunya naik cruise? Tunggu ceritanya di post selanjutnya! :*

Advertisement

2 thoughts on “Journey to the North: Riga and Helsinki

  1. Pingback: Cruise Experience: Helsinki-St.Petersburg | see. taste. tell

  2. Pingback: Journey to the North : Tallin | see. taste. tell

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s