Di suatu hari sabtu tanggal 7 Maret, gue iseng jalan-jalan sendirian ke Museum Nasional. Sebenernya gue udah pengen ke sana dari dulu, tapi susah banget ngajakin temen, pada ga bisa atau ga mau. Pas kebetulan kemarin ada kesempatan, gue cus lah ke museum nasional.
Sekitar jam 1 siang setelah gue ketemuan sama temen gue di sarinah, gue pergi ke museum ini. Tadinya gue mau pulang ke gading, tapi berhubung masih siang ntar diketawain sama pager, jadilah gue melancong ke sini. Ada temen gue yang pernah bilang kalo museum ini adalah museum paling bagus yang pernah dia liat. Karena gue penasaran, gue pengen liat ke sini. Lagian, museum nasional adalah salah satu museum terkenal di jakarta.
Turun di halte monas, gue masuk ke sini dengan bayar 5000 rupiah. Pertama gue masuk ke gedung lama, di sana dijelaskan mengenai etnisitas, dari sumatra sampe papua. Dijelasin baju adat, alat-alat penunjang hidup, alat musik dan lain sebagainya. Di gedung ini juga ada ruang keramik, rumah adat, ruang arca dan ruang tekstil.
Setelah muter-muter di gedung lama, gue ke gedung baru. Gedung baru ini bener2 modern. Asli bagus bgt! Bener kata tmn gue yang bilang ini museum paling bgs di jakarta (yang pernah gue liat). Gedung ini terdiri dari 4 lantai dan ada eskalator dan liftnya! Waw. keren deh. Di bangunan ini dijelasin tentang masa prasejarah, komunikasi, organisasi sosial, emas dan keramik. Bahkan ada prasasti mulawarman atau apa gtu, yang suka ada di buku sejarah sekolah jaman dulu. Ternyata emang banyak benda-benda yang kita kenal dari buku sejarah yang disimpan di museum ini.
Sepulang dari sini gue iseng naik jakarta city tour bus a.k.a mpok siti (beneran ini nicknamenya). Gue sangat menyayangkan sekarang udah ga ada lagi tur guide di bis ini. Pas terakhir gue naik bis itu, tahun lalu, masih ada guidenya. Kan sayang ya, jadi sama aja kaya busway biasa 😦