Third Week in Bali: Amed

Halo semuanya! Setelah post gw di minggu kedua di Bali di sini, sekarang gw akan menceritakan minggu ketiga di Bali tepatnya di Amed! Ada yang tau ga Amed itu di mana? Amed terletak di sebelah timur Bali, terkenal dengan pasir pantainya yang berwarna hitam dan juga beberapa situs diving terkenal. Gw tau tempat ini dari seorang travel blogger. Karena gw punya sebulan di Bali, gw pikir kenapa ga abisin beberapa hari di Amed aja? Jadilah gw ke Amed dengan pengetahuan yang minim dengan menyewa mobil dari pelabuhan Sanur hingga ke penginapan di daerah Amed.

Sepanjang perjalanan dari pelabuhan Sanur ke Amed, gw mengunjungi beberapa destinasi wisata: Virgin Beach, Taman Tirta Gangga dan Pura Lempuyang. Setelah itu gw langsung menuju hotel gw di Amed: Solaluna Beach Homestay. Harga penginapannya adalah Rp 1.080.000 untuk 3 malam alias Rp 360.000 per malam. Tergolong mahal di antara penginapan lain yang gw gunakan selama di Bali. Tapi gapapa, itu udah termasuk murah dari yang gw temukan di Amed. Pemandangannya juga langsung depan pantai Amed dengan view Gunung Agung. Kereeeen!! Bahkan ada kasur kecil di teras buat leyeh-leyeh sambil menghadap ke pantai.

Gw stay di Amed selama 4 hari. Di Amed ini gw juga rencananya kerja, sambil eksplor Amed. Pas gw ke Amed gw ga booking tur apapun, jadi gw agak panik juga pas sampai sana ga prepare mau ngapain. Mana ternyata di sana kemana-mana juga musti naik motor dan gw ga bisa naik motor. Setelah googling, gw menemukan ada 3 pantai besar di Amed: Pantai Amed, Pantai Jemeluk dan Pantai Lipah. Untuk snorkeling di Amed ada beberapa spot: Pantai Jemeluk, Pantai Lipah dan Japanese Shipwreck (bekas kapal karam Jepang). Selain itu, 1 jam dari Amed, tepatnya di Tulamben, terdapat situs diving terkenal bernama USS Shipwreck (bekas kapal karam Amerika) yang dapat digunakan untuk diving maupun snorkeling. Sebenarnya, kalo mau menjelajah Amed, lebih cocok untuk yang mau diving, karena spotnya memang spot diving. Kalo snorkeling saja, bisa dibilang ga terlalu wah.

Ternyata 4 hari berada di Amed itu terlalu lama kalau ga bisa diving. Gw yang di sana sambil kerja aja masih menemukan banyak waktu luang, sampai mikir ini mau ngapain lagi ya hahhaa.
Berikut kira-kira kegiatan gw selama 4 hari:


Hari 1: Perjalanan menuju ke Amed (melewati Virgin Beach, Taman Tirta Gangga dan Pura Lempuyang)

Hari 2: Jalan kaki dari penginapan menuju ke viewpoint untuk melihat Teluk Jemeluk dari atas. Kita juga bisa ke restoran Blue Earth Village untuk melihat Teluk Jemeluk dari atas. Setelah ini, gw berencana ke Pantai Lipah, tetapi karena jaraknya yang jauh, gw ngide ke 1 restoran dekat situ yang memiliki servis pick up, namanya Gusto Cafe. Setelah snacking, gw diantar oleh bapaknya lihat Pantai Lipah, lalu kemudian diantar pulang naik motor. Keren banget sih servis pick up-nya, mana bapaknya baik mau antar lihat pantai dan pulang. Jaraknya ga jauh memang, tapi tetep aja, baik banget huhu.

Hari 3: Sambil jalan kaki di hari ke-2 gw menemukan tur yang menyewakan mobil/motor untuk menuju ke tempat-tempat snorkeling. Gw tentu saja memilih naik motor agak lebih murah. Pada pagi hari kita ke 3 spot snorkeling di Amed: Japanese Shipwreck, Pantai Lipah dan Pantai Jemeluk. Awalnya kita ke yang paling ujung dulu yaitu Japanese Shipwreck. Snorkeling di Amed ini sangat unik, karena kita tidak perlu menyewa kapal untuk bisa ke spot snorkeling. Spot-nya bisa ditempuh dengan berenang dari pinggir pantai. Pas di Japanese Shipwreck, karena gw masih takut berenang dari pinggir pantai ke dalam, gw menyewa snorkeling leader dengan harga Rp 150.000 untuk 40 menit. Dia yang akan mengarahkan kita ke spot snorkeling. Nah selanjutnya, pas di Pantai Lipah dan Pantai Jemeluk, gw mulai berani berenang sendiri ke spot snorkeling tanpa membutuhkan leader. Haha. Setelah puas snorkeling di Amed, gw kembali ke hotel untuk makan siang. Setelah itu, gw dijemput lagi oleh tur untuk menuju ke Tulamben. Si bapak drivernya kayanya menyerah kepanasan kalo ke Tulamben naik motor, dia berinisiatif membawa gw dengan mobil tanpa ada tambahan biaya. Haha. Perjalanan ke Tulamben sendiri memakan waktu sejam. Di sana gw juga menyewa Snorkeling Leader. Jujur, spot snorkeling USS Shipwreck ini bagus banget, tapi akan lebih bagus lagi kalo bisa diving, karena kita bisa mengeksplor bangkai kapal sampai ke dasar, di mana bangkai tersebut sudah ditutupi dengan coral warna-warni.

Hari 4: Hari ini gw cuma kerja, pijat dan waxing di salon, sama makan di restoran Mexico, La Cocina Mexicana, yang mendapat review bintang 5 di Google. Sisanya leyeh-leyeh, karena udah ga tau mau ngapain hahaha. Tadinya sempet kepikir mau ikut trial diving, cuma kayanya ga keburu.

Selesai sudah perjalanan gw di Amed! Btw kok blog gw yang ini panjang banget ya, hahahaha. Padahal kan harusnya diarahin di vlog. Tapi emang cerita kali ini kaya lebih seru buat ditulis. Nah, setelah dari Amed, gw kembali ke Seminyak dan menginap di The Grandmas Seminyak. Selama beberapa hari, gw lebih banyak diam dan bekerja di kamar. Paling ada beberapa destinasi yang gw sambangi seperti: Pantai Mengiat dan Water Blow di Nusa Dua serta Pantai Padang-Padang.

Nah, untuk melihat visualisasi dari yang gw ceritakan tadi, beserta penjelasan lebih detail, bisa langsung dilihat di sini:

Advertisement

Second Week in Bali: Nusa Penida

Setelah gw cerita minggu pertama gw di Bali di post ini, sekarang saatnya menceritakan minggu kedua gw di Bali. Di post ini formatnya masih sama, gw akan menceritakan garis besar itinerary di blog, lalu lengkapnya bisa dilihat di vlog! Hehe.

So, di minggu kedua di Bali gw berencana ke Nusa Penida selama 5 hari. Temen gw, Niken, yang bareng sama gw di minggu pertama udah pulang ke Austria, jadi gw bakal melanjutkan perjalanan gw dengan solo travelling. Yihaaa!

Nusa Penida ini adalah sebuah pulau kecil di selatan Bali dan untuk ke sananya harus menaiki kapal. Gw ke Nusa Penida hari Rabu, 30 Maret 2022. Sekitar jam 8 pagi, gw ke Pelabuhan Sanur untuk menaiki kapal ke Nusa Penida selama sejam. Harganya sendiri gw ga terlalu tau, karena gw beli paket sewa tour guide (dengan motor) lengkap dengan tiket kapal PP Sanur-Nusa Penida. Sesampainya di pelabuhan Nusa Penida, gw dijemput oleh 2 orang. Yang 1 adalah tour guide yang akan menemani gw selama di Nusa Penida: Bli Wayan dan 1 lagi adalah pihak penginapan yang menawarkan jasa penjemputan dengan mobil. Awalnya, gw udah janji ketemuan sama Bli Wayan di pelabuhan. Kita bakal naik motor buat naruh koper di penginapan. Tapi tiba-tiba pihak penginapan menawarkan penjemputan dengan mobil, ya gw iyain aja, secara lebih enak bawa koper naik mobil. Yaudah, akhirnya mereka berdua yang menjemput gw di pelabuhan hahahha.

Setelah itu, gw check in dan taruh koper di homestay. Homestay gw namanya adalah Pudak Nature. Harganya terjangkau dan reviewnya juga bagus di bookingcom. Harganya sendiri adalah Rp 392.490 untuk 4 malam alias ga sampai Rp 100.000 per malam. Tapi ini kayanya harga pandemi sih, kemungkinan sekarang udah naik. Harga segitu sudah termasuk breakfast dan penjemputan dari pelabuhan.

Selama di Nusa Penida, rencana gw adalah dari pagi sampai siang gw eksplor pulau Nusa Penida, lalu dari siang sampai malam kerja di penginapan atau café. Jadi kalo kalian mau ngikutin itinerary ini tapi cuma punya 3 hari, bisa juga ya. Karena gw 5 hari tapi cuma setengah hari per harinya.

Ini dia itinerary gw selama di Nusa Penida:

Hari 1: Nusa Penida Barat (Angel Billabong, Broken Beach, Kelingking Beach, Paluang Cliff, Crystal Bay)
Hari 2: Nusa Penida Timur (Atuh Beach, Diamond Beach, Pulau Seribu, Rumah Pohon, Bukit Teletubbies)
Hari 3: Snorkeling di Nusa Penida, Nongkrong di Penida Colada Beach Bar
Hari 4: Nusa Lembongan (Dream Beach, Devil Tears, Mahagiri Beach, Hutan Mangrove) dan Ceningan (Blue Lagoon, Le Pirate Beach Club)
Hari 5: Kembali ke Bali dengan naik kapal ke pelabuhan Sanur

Menurut gw, Nusa Penida ini bener-bener cantik banget. Gw bersyukur bisa ngabisin 5 hari di sana, karena kebanyakan orang PP dari Bali one day trip, jadi terburu-buru dan ga bener-bener bisa eksplor. Pokoknya kalo kalian ke Bali, gw sangat rekomen ke Nusa Penida, ya minimal 2-3 hari lah. Tapi kalo bener-bener ga ada waktu, one day trip PP dari Bali masih worth it lah.

Di Nusa Penida (Nuspen) ini gw juga kebantu sama guide yang suka foto. Bli Wayan ini bener-bener foto dan video-in gw terus bahkan tanpa diminta HAHA. Hasil fotonya cakep-cakep dan instagrammable. Kalo ada yang mau ke Nusa Penida dan mau kontak beliau, bisa langsung hubungi gw ya. Kalo kalian ramean, kalian bisa minta supirin mobil sama dia. Kalo solo travelling kaya gw, disetirin motor juga udah cukup. Kalo kalian nekat dan bisa naik motor, bisa juga sih keliling Nuspen sendiri naik motor, tapi gw pribadi sih serem ya, medannya banyak banget tanjakan dan turunan dan masih didominasi oleh hutan haha.

O iya, total harga yang gw bayar ke Bli Wayan untuk 4 hari tur termasuk PP Bali, makan siang, snorkeling trip dan PP Nusa Lembongan + Ceningan adalah Rp 1.600.000.

Nah, buat yang pengen tau video dan keseruan gw di Nuspen, beserta detail setiap itinerary, bisa dilihat di youtube ini ya!