Situs Megalitikum Gunung Padang

Apa sih yang kebayang di benak kalian kalo mendengar kata situs megalitikum? Mungkin pelajaran sejarah di sekolah? Gw berkesempatan untuk mendatangi salah satu situs megalitikum tertua dan terbesar di Indonesia, Gunung Padang. Hari selasa tanggal 2 Juni gue ikut trip *lagi lagi* Rani Journey ke Gunung Padang di Cianjur. Wih kalo dibuat poin mungkin gue udah dapet ribuan poin kali ya kerjaannya ikut Rani Journey mulu. Hahaha. Harga one day trip ini adalah 185.000. Jam 7 kita kumpul di Plaza Semanggi untuk kemudian naik elf ke Cianjur. Gue pergi bareng temen kampus: Biyanto dan Erlyn serta temen les gue Nanda. Biyanto juga ngajak beberapa orang lagi, jadilah rame. Kita baru nyampe sana kira-kira jam setengah 1 siang karena kena macet di tol ciawi. Wew 5 jam di jalan! Sebelum ke Gunung Padang kita ke Stasiun dan Terowongan Lampegan untuk kemudian foto foto dan makan siang di sana. Terowongan ini konon kabarnya adalah terowongan tertua di Jawa Barat dan dibangun pada tahun 1879-1882. Sampai sekarang stasiun lampegan masih aktif dengan frekuensi kedatangan kereta 2 kali sehari dan menghubungkan Cianjur-Sukabumi.

lampegan1

Terowongan Lampegan. Gak berani masuk ke dalam situ, katanya serem dan ada kejadian aneh-aneh.

Niat banget nih ibu-ibu naik ke atas.

Stasiun Lampegan

Sehabis dari Lampegan kami langsung menuju Gunung Padang yang kira kira berjarak 6 km dari situ. Perjalanan menuju ke sana berkelak kelok, hanya bisa dilewati oleh 1 mobil besar dengan view sawah serta pepohonan yang menyegarkan mata. Kamipun sampai di Gunung Padang. Dari tempat parkir, kami harus berjalan menanjak kira-kira 10 menit menuju pintu masuk. Dari pintu masukpun terlihat anak tangga menjulang tinggi untuk melihat Gunung Padang. Kami harus menanjak kira-kira 30 menit dengan kemiringan 45-60 derajat dengan jalan berbentuk anak tangga yang tidak beraturan. Anak tangga ini mirip dengan punden berundak. Setelah beberapa kali berhenti akhirnya sampai juga kami di atas. Ternyata oh ternyata, untuk mencapai atas ada jalan lain yg lebih landai. Tangganya lebih tidak miring namun lebih banyak. Ternyata kami emang “dikerjai” disuruh naik tangga yang curam itu ๐Ÿ˜ฆ

Ini tangganya masih belum nanjak banget, makin ke atas makin nanjak.

Ini tangganya masih belum nanjak banget, makin ke atas makin nanjak.

Sambil ngaso di atas kamipun diceritakan mengenai sejarah gunung padang oleh guide lokal. Jujur menurut saya guidenya terlalu berbelit-belit menjelaskannya. Hehe. Guepun mencoba mencari sejarahnya dari internet. Menurut wikipedia, gunung padang adalah situs megalitikum tertua di asia tenggara dengan luas 3 HA. Bahkan lebih luas dari candi borobudur. Gunung padang diketahui lebih tua daripada piramida di Mesir dengan umur ditaksir lebih dari 5000 tahun sebelum masehi. Situs ini adalah punden berundak dengan tujuan tempat pemujaan. Banyak sekali batu seperti menhir dan dolmen seperti yang suka ada di buku sejarah jaman sekolah dulu.

IMG_0092 IMG_0101

Di gunung padang ini, batu-batunya tidak tertata dengan baik, masih banyak berserakan, tidak seperti Macchu Picchu yang rapih (jaelah bandinginnya sama Macchu Picchu). Dalam bayangan gue sih lebih keren dari ini, tapi ini juga udah cukup bagus kok. Kamipun kemudian naik tangga lagi ke atas sekitar 5 menit untuk mencapai puncaknya. Dari sini, pemandangannya cukup bagus.

Gunung Padang dari atas

Gunung Padang dari atas

asiknya rame-rame!

asiknya rame-rame!

Setelah puas foto-foto, makan bakso, kemudian ngobrol-ngobrol, pukul 5 sore pun kami pulang. Kami kembali dengan menuruni tangga yang lebih landai. Walaupun anak tangganya banyak, tapi ini lebih landai dan teratur. Jaelah dari tadi aja naik begini, napa. Ga usah pake acara megap-megap kan? Hahhahha. Tapi gapapalah, mungkin emang lebih seru kalo curam.

tangga pas turun. landai banget kan?

tangga pas turun. landai banget kan?

Perjalanan pulang ke Jakarta sangatlah macet. Sampai-sampai di tengah kemacetan gue sempet menulis postingan ini. Hahaha. Kami mampir sebentar ke tempat oleh-oleh dan makan malam, dan kamipun sampai di Jakarta pukul setengah 12 malem.

Overall, gue seneng bisa ke Gunung Padang sama beberapa temen gue. Belakangan kan gue ngetrip cuma berdua, atau bahkan sendiri. Pengen rasanya jalan rame-rame sama orang yang lo kenal deket kaya kali ini ๐Ÿ˜€ ๐Ÿ˜€

5 thoughts on “Situs Megalitikum Gunung Padang

Leave a comment